Previous Next

Khotib: Ittiba Kisah Para Nabi

     Perayaan Idul Adha menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah qurban, sebagaimana yang telah disyariatkan oleh Allah SWT melalui Nabi Ibrahim AS, yang dikenal atas kesabaran dan ketawakalannya. Dalam sejarah, Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya yang sangat didambakan, suatu ujian besar yang menguji keimanan dan ketundukan seorang hamba. Allah SWT menyebut nama Ibrahim sebanyak 69 kali dalam Al-Qur’an, menandakan betapa pentingnya kisah dan teladan yang diberikan oleh Nabi Ibrahim AS.

     Dalam khutbah Idul Adha di Universitas Muhammadiyah Jember, pagi ini (17/6), Khatib Sholat Idul Adha, Prof. Dr. Nanang Saiful Rizal ST MT IPM, menekankan bahwa para nabi mengalami berbagai ujian dalam hidup mereka. Beliau mencontohkan Nabi Ibrahim AS sebagai nabi yang paling sabar dan termasuk dalam barisan Nabi Ulul Azmi. Prof. Nanang mengingatkan jamaah bahwa kesabaran, ketawakanan, dan ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT telah membawa rahmat kepada Nabi Ibrahim, Ismail, Hajar, dan seluruh umat manusia hingga saat ini.

     "Manusia hidup untuk memberikan manfaat bagi manusia lain dan alam semesta," ungkap Prof. Nanang dalam khutbahnya.

     Prof. Nanang mengingatkan kisah tentang Nabi Sulaiman yang menghadapi kerusakan alam dan kekeringan yang bahkan dirasakan oleh sebangsa semut. Menurut beliau, situasi serupa dapat terjadi kembali di era modern jika penggunaan energi berlebihan terus berlangsung. Maka dari itu, Prof Nanang menghimbau kepada para Jamaah Sholat Idul Adha untuk menggunakan energi seperlunya, bukan kufur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

     Dalam penutup khutbahnya, Prof. Nanang mengingatkan jamaah untuk selalu ittiba (mengikuti sikap dan kehidupan para nabi). Ia menegaskan bahwa berkorban tidak hanya berarti memotong hewan qurban, tetapi juga berkorban tenaga, waktu, dan harta demi kemaslahatan umat dan alam semesta. "Apa yang kita kerjakan harus memberikan dampak positif bagi sesama manusia, bangsa, agama, dan negara," tuturnya.

     Pada pelaksanaan sholat Idul Adha 1445 Hijriah kali ini, lapangan Universitas Muhammadiyah Jember dipadati lebih dari 1800 jamaah dari berbagai kalangan seperti karyawan, dosen, santri pondok pesantren, dan warga sekitar, yang bersama-sama merayakan momen penuh makna ini.

Search