Menparekraf Ajak Masyarakat Manfaatkan Ekonomi di Kawasan Desa Wisata

Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) sukses selenggarakan The Second International Conference on Rural Development (ICRD) 2022 yang dilaksanakan secara hybrid di Aula Ahmad Zaenuri dan Zoom Meeting, Senin 13 Juni 2022.

Acara bertaraf Internasional tersebut dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno BBA MBA, Wakil Bupati Bondowoso, H Irwan Bachtiar Rachmat SE MSi, Rektor Universitas Muhamamdiyah Jember, Dr Hanafi MPd, dan beberapa pemateri manca negara.

Melalui Zoom Meeting, Sandiaga menjelaskan, beberapa pengaruh ekonomi masyarakat terhadap pengembangan desa wisata. Salah satu kriteria yang menjadi titik tekan desa wisata adalah potensi dan keasliannya. Menurutnya, Daya Tarik desa wisata sangat berpotensi apabila Sumber Daya Masyarakat (SDM) setempat bisa terlibat secara aktif dalam pengembangan desa wisata. Berikutnya, harus ada dukungan dari komunitas-komunitas masyarakat lokal dan pendatang. Sebab, dengan adanya peluang tersebut, Sandi menghimbau, harus ada tekat kuat dari kelembagaan yang mengelola, sehingga ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana dapat mendukung kegiatan wisata yang dapat mengikat turis lokal hingga mancanegara.

Sementara itu, capaian kunjungan ke desa wisata mengalami angka kenaikan sebesar 30% selama masa pandemi, atas dorongan dan kolaborasi lintas sektor yaitu pemerintah dan perguruan tinggi. Kemudian pada pelaksanaan Program Desa Wisata tahun 2022, yang terdaftar pada Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) mencapai 3.419 dan terverifikasi dinas sebanyak 2703. Berdasarkan data tersebut, Jawa Timur menempatkan posisi kedua tertinggi dengan jumlah desa wisata di Indonesia, dengan rincian 65% dalam tahap rintisan, 26.8% dalam tahap berkembang, dan 8% tahap maju.

Pada tahun 2022, Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) mentargetkan beberapa capaian, yaitu dengan menambah daya ungkit bagi ekonomi desa sebagai salah satu wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa wisata di Indonesia, memberikan suguhan menarik kepada wisatawan melalui nilai-nilai kearifan budaya lokal dan industri kreatif, dan informasi up to date yang berisi tentang Kawasan desa wisata di seluruh Indonesia. Tiga poin tersebut akan mewujudkan visi Indonesia sebagai negara dengan tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.

Sejak tahun 2020, Kemenparekraf memberikan Sertifikasi kepada 16 Desa Wisata dan pada tahun 2021 terdapat 16 Desa Wisata yang mengikuti program Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan. Pemberian Sertifikasi Desa Wisata (SERTIDEWI) bertujuan untuk menentukan status mutu, standar dan kualitas desa wisata dengan mekanisme penilaian menggunakan kriteria dan indicator pariwisata berkelanjutan yang telah ditetapkan.

Search