Harus Tahu, Pak Amri Gunasti Bocorkan Pahlawan-Pahlawan Bergengsi Muhammadiyah

Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November untuk mengenang peristiwa pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945. Dalam pertempuran tersebut, rakyat Surabaya dengan gigih melawan tentara Inggris yang ingin kembali menjajah Indonesia. Hari Pahlawan juga menjadi momentum untuk meneladani jasa para pahlawan.

 

Sebagai peringatan hari pahlawan di Universitas Muhammadiyah Jember, diadakan wawancara eksklusif dengan salah satu tenaga pengajar sekaligus Ketua Bidang Pengkaderan Amal Usaha Majelis Pembinaan Kader Sumber Daya Insani (MPK SDI) di Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Amri Gunasti, ST., MT.

 

Dalam wawancara yang diadakan pada hari Kamis (09/11/2023), Bapak Amri memberikan informasi mengenai informasi yang jarang orang mengetahui. Diantaranya pahlawan gerilya, Jenderal Soedirman, yang merupakan anggota aktif Hizbul Wathan di bidang kepanduan.

 

“Soedirman ini juga aktif dan mahir di bidang sepak bola di Hizbul Wathan juga berkontribusi di PSSI,” jelas Pak Amri memberikan informasi salah satu pahlawan gerilya kemerdekaan muhammadiyah yang ternyata memiliki keahlian unik.

 

Dijelaskan pula bahwa tokoh-tokoh muhammadiyah lainnya yang merupakan pahlawan nasional, Mas Mansoer, dan pahlawan perintis kemerdekaan yakni Ki Bagoes Hadikoesoemo. Tidak sampai di situ saja, dijelaskan pula oleh narasumber bahwa terdapat tokoh yang juga aktif dalam politik seperti Kasman Singodimedjo dan juga Buya Hamka.

 

“Terdapat perubahan politik, dulu fokus melawan belanda, memikirkan bagaimana cara merdeka dan memikirkan cara melanggengkan kemerdekaan, masih satu pikiran tanpa suku, ras dan partai. Kalau sekarang lebih mengejar jabatan, bagaimana menjadi anggota dpr, pemimpin lembaga eksekutif,” tambah Pak Amri menjelaskan aspek politik muhammadiyah.

 

Terdapat hal menarik yang masih konsisten di politik muhammadiyah, terutama pemberantasan kemiskinan dan kebodohan. Dalam pemberantasannya, Muhammadiyah mendirikan panti asuhan dengan memberikan fasilitas pengetahuan kewirausahaan mandiri untuk aspek kemiskinan dan pendirian sebagian besar institusi pendidikan baik pendidikan dasar maupun perguruan tinggi muhammadiyah dan aisyiah.

 

“Banyak permasalahan bangsa, namun kita tetap berjuang. Dengan berjuang kita sudah melakukan sesuatu, artinya kita sudah berkontribusi. Orang yang berkontribusi layak dikatakan sebagai pahlawan masa kini,” terang narasumber selaku pernyataan penutup wawancara.

Search