Previous Next

Hari HIV/AIDS Sedunia: Dokter RSU Unmuh Jember Ulas Tuntas HIV/AIDS & Ajak Masyarakat Sadar Berantas Stigma

Sebuah inovasi menarik muncul dari mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), yakni Lala Rizky Hari Shafira. Mahasiswa ini berhasil meraih hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) untuk mengembangkan produk unggulan berupa sandal berbahan dasar gambas. Produk yang diberi nama Spoloof ini memikat perhatian banyak orang dengan keunikannya.

Pengembangan produk ini melibatkan tim yang terdiri dari Desta Intan Permata Sari dan Atika Firmanda Akmalia, serta Lala Rizky Hari Shafira sebagai pemilik bisnis. Mereka bekerja sama dalam mengubah gambas menjadi sandal yang unik dan kreatif.

Apa yang membuat sandal Spoloof berbeda dari produk sejenis di pasaran adalah bahan dasarnya. Sandal ini dibuat dari gambas yang dikeringkan dan diolah menjadi produk unggulan, memberikan tekstur dan desain yang istimewa.

Ide atau konsep untuk mengembangkan produk ini pertama kali muncul pada tahun 2021 ketika Lala Rizky Hari Shafira menerima tugas kuliah dalam mata kuliah Bisnis Kreatif. Saat itu, dosen menugaskan mereka untuk mengolah suatu bahan menjadi suatu bisnis yang kreatif, dan itulah awal mula konsep Spoloof lahir.

Produk Gambas menjadi sandal ini mulai diproduksi dan dijual pada tahun 2022 di Bondowoso, Desa Sumber Malang, Kecamatan Wringin.

“Kami memlulai produksi Spoloof ini sejak tahun 2022 di Bodnowoso, produk Spoolof dapat ditemukan di berbagai lokasi, termasuk di Bondowoso Jalan A. Yani, Koramil Kota Gang A No. 41, serta melalui media sosial Instagram @spons_loofah01 dan WhatsApp di nomor 085856249513. Produk juga tersedia di platform e-commerce seperti Shopee dengan nama Spoloof.” ungkap Lala Rizky Hari Shafira.

Motivasi mahasiswa ini untuk mengembangkan produk Gambas menjadi sandal adalah memanfaatkan tren fashion yang sedang berkembang di Indonesia. Mereka ingin memberikan produk yang unik dan berbeda dengan bahan dasar gambas yang kuat dan kokoh.

Selain itu, mereka juga memiliki niat untuk membantu petani gambas dengan membeli gambas tua yang dikeringkan dengan harga lebih tinggi daripada harga pasar. Selain itu, mereka berharap dapat membuka peluang pekerjaan bagi pengangguran di sekitar lokasi produksi.

Proses produksi sandal Spoloof dari Gambas dilakukan dengan langkah-langkah yang teliti. Gambas tua dikeringkan hingga berwarna coklat, lalu kulit gambas dikupas, dibelah menjadi dua bagian, dipipihkan dengan alat, dipotong sesuai pola, dijahit dengan kain anduk dan spon alas sandal, serta diberi label sebelum siap dipasarkan.

Mahasiswa ini juga aktif dalam memasarkan produk mereka kepada calon pembeli. Mereka menciptakan konten menarik, memanfaatkan media online, berpartisipasi dalam bazar-bazar, dan menjual produk melalui toko online.

"Reaksi konsumen terhadap produk ini sangat positif. Mereka terkesan dengan ide kreatif menggunakan gambas sebagai bahan dasar sandal, sehingga produk Spoloof menjadi unik dan menarik. Banyak yang menyatakan kekaguman, antusiasme, dan minat untuk membeli produk ini sebagai bagian dari tren fashion yang inovatif dan berkelanjutan." ujarnya.

Search