Ajarkan Strategi E-Kelontong, Dosen Ilmu Pemerintahan Unmuh Jember Galakkan Kewirausahaan Panti Asuhan di Kegiatan PKM

Dalam rangka berpartisipasi pada ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), penerapan ilmu terkait dengan teknologi terbaru yang membantu masyarakat untuk bisa memiliki akses mudah sesuai dengan teknologi tepat guna menjadi poin utama dalam pengabdian yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran civitas academica untuk mencapai masyarakat makmur. 

 

Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), Dr. Dra. Ria Angin, MSi, atau biasa dipanggil Ria mengabdikan pengetahuannya pada Kelembagaan Panti Asuhan Putri Aisyiyah yang berlokasi di Jalan Riau, Gang Paving, Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember pada hari Sabtu (10/02/2024) hingga Kamis (15/02/2024) lalu dengan memberikan pelatihan berupa modernisasi toko yang menggunakan konsep teknologi informatika berupa e-kelontong.

 

Program ini dilakukan sesuai dengan Rencana Induk Pengabdian Masyarakat Periode 2016-2020 Unmuh Jember yang bertemakan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk Kesejahteraan dan Peradaban Umat. Dalam alurnya, fokus kelompok PKM ini mengambil salah satu dari sembilan Rensta Pengabdian Unmuh Jember yakni Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal dan Kewirausahaan. Sejak pertama kali didirikan, Panti Asuhan Putri Aisyiyah Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember dihidmatkan untuk menolong anak-anak yatim piatu, dhuafa dan anak-anak yang memiliki latar belakang kehidupan kurang beruntung. Sumber pembiayaan panti asuhan ini bergantung pada para donatur yang jumlahnya tidak bisa dipastikan, sehingga untuk menopang kehidupan seluruh warga panti asuhan masih dibutuhkan banyak dana.

 

Kegiatan didahului oleh pretest, untuk mengetahui pemahaman anak-anak penghuni panti asuhan putri Aisyiyah tentang kewirausahaan. Materi kedua tentang peluang dan tantangan berwirausaha dengan menerapkan teknologi digital promosi yang disebut e-kelontong. Materi ketiga merumuskan ide-ide bisnis. Materi keempat memilih peluang usaha dan materi kelima sumber pendanaan serta analisa usaha. Kegiatan diakhiri dengan posttest. Tim pengabdian masyarakat dalam kesempatan ini juga menghadirkan best practice, Founder Mengayu Indonesia, Riza Nisriinaa, SH yang memberikan kiat-kiat sukses merintis usaha.

 

Dalam kontribusinya, Ria ditemani dengan anggota aktif yakni Hardian Oktavianto selaku tim pelaksana serta Radityo Hendra Purwanto dan Ocvelya Gatining Wardani selaku tim Best Practice yaitu Mengayu Indonesia yang turut ikut serta dalam melakukan koordinasi antara kelompok PKM dengan mitra. Diawali dengan pengkajian dengan metode SWOT dan pelatihan khusus pada seluruh oknum panti asuhan pengelola toko kelontong, program ini dapat memberikan dampak pada strategi penjualan serta naiknya omset usaha dagang yang sedang dilakukan.

 

Partisipasi aktif dalam pelatihan yang dilakukan oleh tim dan mitra dengan jumlah 12 orang anak asuh yang tinggal di panti asuhan membantu menyukseskan kegiatan ini. Beberapa manfaat yang didapatkan oleh mitra antara lain perbaikan strategi pemasaran dan upaya pembuatan motif batik yang baru yang khas dengan karakter pembuatnya. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah agar penghasilan dari kegiatan usaha bisa ditingkatkan sehingga warga panti asuhan tidak lagi tergantung pada dana yang diperoleh dari para donatur. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ini bermaksud meningkatkan pendapatan dari wirausaha toko kelontong yang telah dirintis oleh panti asuhan dengan mengembangkan menjadi e-kelontong.

 

Pelatihan yang cukup menantang ini ditindaklanjuti oleh penerapan teknologi digital promosi dalam usaha yang sudah dirintis diantaranya kue keju aroma; ceker, sayap pedas, es jelly sruput, siomay mercon Chikuwa. Usaha ini menghasilkan banyak pemasukan pada anak-anak  penghungi panti asuhan di bulan puasa ini.

 

Hasil dari kegiatan ini yakni panti asuhan selaku mitra dapat memahami perkembangan teknologi di bidang sistem informatika dengan pemanfaatan e-kelontong dalam promosi yang berdampak langsung pada pencapaian target pemasaran dari toko milik mitra. Selain itu, peserta yang terbagi menjadi 4 kelompok dapat membentuk usaha yang telah direncanakan pada kegiatan pelatihan dan mendapatkan pendanaan modal usaha untuk membeli bahan pembuatan produk.

Search