Previous Next

PENINGKATAN RESILIENSI MELALUI INOVASI DAN STRATEGI UMKM CEMILAN BIJI KARET PASCA PANDEMI

Jember, 29  Februari 2024,Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)  merupakan salah satu penyumbang ekonomi terbesar di Indonesia. Maka tidak heran, penguatan UMKM menjadi penting untuk digencarkan. Sayangnya, pandemi cukup memberikan dampak negatif yang signifikan bagi menurunnya pendapatan para UMKM. Oleh karena itu, Universitas Muhammadiyah Jember bersama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang berperan sebagai lembaga akademisi memberikan sumbangsihnya dalam meningkatkan UMKM pasca pandemi melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Bersama KKN Kelompok 03 Tisnogambar, Bangsalsari, Jember, program peningkatan UMKM pasca pandemi, kelompok  mencoba untuk merealisasikan peningkatan tersebut melalui pendampingan, pembuatan legalitas Nomor Induk Berusaha (NIB), dan Sertifikasi Halal, yang mana kegiatan ini didukung penuh oleh. Kepala Desa Tisnogambar, Bapak Muhari, dimana beliau menyatakan bahwasanya “UMKM pasca pandemi cukup terdampak, sehingga perlu peran mahasiswa dan perguruan tinggi untuk mengatasi UMKM yang cukup terdampak”.

Sebelum kegiatan pendampingan dilakukan, kelompok melakukan survey lokasi, pembuatan produksi, hingga distribusi para UMKM. Menariknya, beberapa UMKM yang ada di Desa Tisnogambar banyak memanfaatkan potensi alam desa, salah satunya limbah pohon karet, yakni biji karet yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan kreativitas UMKM, limbah biji karet diubah menjadi camilan biji karet yang enak dan murah.

Ibu Sujana merupakan salah satu warga Desa Tisnogambar di Dusun Jatisari yang memanfaatkan limbah biji karet menjadi suatu camilan. Ibu Sujana menjadi salah satu UMKM yang terdampak pandemi. Namun, Ibu Sujana menjadi salah satu warga yang masih tetap mempertahankan usaha biji karet hingga saat ini. Tantangan yang dialami Ibu Sujana adalah cuaca yang tidak menentu sehingga hal ini berpengaruh pada hasil panen biji karet. Setelah kelompok kami melakukan survey, kelompok kami juga ikut serta dalam proses pengolahan biji karet.  

Usaha milik Ibu Sujana memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Salah satu langkah kunci yang diambil adalah pembuatan NIB serta Sertifikasi Halal untuk UMKM biji karet Desa Tisnogambar. NIB ini memberikan dasar hukum yang jelas dan memungkinkan UMKM untuk lebih mudah mengakses dukungan pemerintah, mendapatkan kepercayaan konsumen, dan terlibat dalam transaksi bisnis secara resmi. Untuk memastikan produk-produk UMKM di Desa Tisnogambar memenuhi standar kehalalan, inisiatif sertifikasi halal dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terutama dalam pasar yang semakin memperhatikan aspek kehalalan produk.

 

Artikel ini menggarisbawahi pentingnya langkah-langkah proaktif seperti survey, pembuatan NIB, dan sertifikasi halal dalam meningkatkan keberlanjutan UMKM di tingkat lokal. Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan pelaku usaha di Desa Tisnogambar menunjukkan bahwa pendekatan ini bukan hanya membantu UMKM tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

 

Search