PBSI Gelar UAS dengan Drama Indonesia

      Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Jember telah mengubah wajah Ujian Akhir Semester (UAS) menjadi lebih menarik disaksikan.

     Pasalnya, mahasiswa PBSI yang sedang melaksanakan UAS biasanya hanya sekedar mengerjakan teori dan menyelesaikan teks esai. Namun, kali ini UAS yang dikerjakan oleh mahasiswa PBSI Unmuh Jember berbuah pagelaran drama.

     Pagelaran Drama atau disingkat GEMA 21 tersebut digelar oleh mahasiswa PBSI angkatan 2021 semester tiga yang mengampu Mata Kuliah Drama Indonesia dan didukung oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Teater Oksigen Unmuh Jember di Lobby Gedung Al-Fanani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmuh Jember, kemarin (4/2).

     Gelaran tersebut menampilkan tiga buah kisah yang dikombinasikan dengan “guyonan” era anak muda saat ini, beberapa diantaranya adalah cerita legendaris Jaka Tarub yang disutradari oleh M Divaa ‘Ul Haq dan Sang Pemimpin oleh Moh Vicky DA serta cerita kekinian dengan judul "Keliru" karangan Agus Tohir Jafras.

     Dosen pengampu mata kuliah Drama Indonesia, Dzarna MPd mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan ini ialah memperkenalkan drama, sehingga dalam jangka panjang para mahasiswa dapat memberikan pembelajaran kepada siswa.

     “Selain UAS, agenda ini juga sebagai sarana untuk mendalami sastra” ungkapnya yang juga turut berperan sebagai nenek dalam kisah Sang Pemimpin.

     Dzarna berharap, agenda ini dapat disupport lebih oleh kampus sehingga bisa menampilkan karya-karya seni serupa dengan mencakup lebih banyak daya tarik masyarakat. Hal itu senada dengan tanggapan Kaprodi PBSI, Dr Astri Widyaruli Anggraeni MA. Ia menjelaskan pagelaran tersebut sebagai sarana menampilkan bakat, mengembangkan kreativitas, menunjukkan kompetensi.

     Selama agenda berlangsung, kisah Jaka Tarub menjadi penampilan penutup yang banyak menarik perhatian penonton. Alifia Rosita yang berperan sebagai Nawang Wulan dan Edi Sutikno sebagai Jaka Tarub mengungkapkan bahwa mereka sangat mendalami perannya masing-masing. sejak pasca Ujian Tengah Semester (UTS) kurang lebih sebulan lalu.

     “Bersyukur kita masih bisa memberikan performa terbaik dengan kurun waktu tersebut.” ungkap keduanya.

     Sementara itu, salah satu penonton Nurul Hassina dari Program Studi Manajemen menyampaikan bahwa kegiatan ini perlu diapresiasi, kemudian mahasiswi yang juga semester tiga tersebut berharap adanya pemindahan lokasi yang jauh lebih luas, agar banyak masyarakat yang tertarik untuk menonton.

 

Search