Previous Next

TERJUN TANGGAP TINDAK & LANJUTI UMKM DESA CURAH KALONG OLEH KELOMPOK KKN 19 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

3 Maret 2024 - Terjun langsung bersama Masyarakat Desa Curah Kalong, Kecamatan Bangsalsari, Mahasiswa KKN Kelompok 19 Universitas Muhammadiyah Jember siapkan strategi jitu untuk membantu mengembangkan Usaha Kecil Menengah dan Mikro paska covid 19.

Kelompok 19 KKN Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember terjun langsung di Desa Curah Kalong pada tanggal 26 Februari 2024. “Program KKN merupakan kegiatan yang sangat kami nantikan setiap tahunnya, program tersebut dapat memberikan pelajaran penting baik untuk masyarakat sekitar dan menjadi pelajaran berharga bagi adik-adik mahasiswa sendiri” terang Sekertaris Desa Curah Kalong.

Dimulai dengan diskusi langsung dengan Sekertaris Desa, Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Jember sangat antusias dan teliti untuk menggali informasi tentang potensi atau issue-issue terkini didaerah tersebut. Bidang Usaha Kecil Menengah dan Mikro menjadi issue kompleks didaerah tersebut. Pasalnya tidak semua UMKM yang beroperasi memiliki legalisasi usaha.

“Desa belum memiliki data yang lengkap untuk tracking usaha mana yang sudah terlegalisasi ataupun yang belum, sehingga saya sarankan teman-teman untuk terjun dan bertanya langsung ke kepala dusun, Curah Kalong sendiri memiliki 3 dusun yaitu Dusun Krajan, Curah Kalong Tengah, dan Dusun Sumber Kelopo. Karena kami yakin Kepala Dusun mengerti informasi terkini warganya” terang Sekertaris Desa Curah Kalong.

Karena terbatasnya informasi dan tracking data, Kelompok 19 KKN Universitas Muhammadiyah Jember memutuskan untuk mendapatkan informasi akurat dengan metode door to door. Angga Koordinator Desa Kelompok 19 menjelaskan “Lebih baik kita terjun langsung ke masyarakat sekalian silaturahmi untuk kelancaran kegiatan kita kedepannya, kita gali informasi aktual, dengan cara seperti itu kita dapat memberikan solusi yang tepat guna”. Seluruh anggota sepakat untuk menggunakan metode tersebut, selain lebih akurat anggota juga berfikir metode tersebut juga mencerminkan budaya, adab dan etika kita sebagai orang Islam khususnya yang tinggal di Jawa.

Door to door bertemu masyarakat dilakukan setelah kunjungan dari Kepala Dusun dan silaturahmi dengan bapak Kepala Desa di kediaman rumahnya. Pada tanggal 28 Februari 2024 tepatnya hari ketiga kelompok 19 KKN Universitas Muhammadiyah Jember memulai kegiatan pada waktu pagi dengan bertemu masyarakat langsung. “Dari hasil kunjungan door to door kita tahu bahwa Sumber Daya Manusia ataupun Sumber Daya Alamnya cukup berpotensi untuk dikembangkan. Ada usaha rempeyek, ladrang, kue pasar, kopi dan masih banyak lagi.” terang Niken Sekertaris Desa Kelompok 19.

Bu Muda seorang ibu dengan 4 anak yang memiliki usaha rumahan atau home made dengan produk unggulannya rempeyek dan ladrang. Bu Muda biasa membuat rempeyek dan ladrang untuk dijual ke pasar dan dititipkan ke warung-warung. Usaha yang dikembangkan Bu Muda sukses menarik minat Kelompok 19 KKN Universitas Muhammadiyah. Selain dari rasanya yang enak, usaha yang digeluti seorang ibu dengan 4 anak ini juga belum mengantongi sertifikat halal dan Nomor Ijin Berusaha (NIB). “Sesuai dengan program kerja utama kita, sertifikasi halal dan NIB” terang Angga Koordinator Desa Kelompok 19.

Hari ke lima tepatnya pada tanggal 1 Maret 2024, Kelompok 19 KKN Universitas Muhammadiyah Jember melakukan kunjungan kembali ke kediaman Bu Muda. Kunjungan kembali ini dilakukan tidak lain adalah untuk menyerahkan bantuan berupa bahan-bahan pokok pembuatan rempeyek maupun ladrang seperti tepung, bumbu penyedap, kacang tanah, minyak goreng dan lain sebagainya. “Sebagai Mahasiswa kita harus peka terhadap apa yang kita lihat, tidak hanya sekedar memanfaatkan kondisi, jadi kita harus bantu secara materiil juga ke pelaku usaha seperti Bu Muda” terang Ardan Divisi Perlengkapan Kelompok 19. Hal tersebut direspon positif dari Bu Muda sendiri. “Saya semakin yakin kalau adik-adik ini memiliki niat yang baik kepada Saya, Saya akan mengikuti arahan kalian untuk mensertifikasi halal dan NIB produk Saya” terang Bu Muda pelaku UMKM.

Search