Previous Next

Tim RisetMU Unmuh Jember Berkolaborasi dengan SD Muhammadiyah Kasiyan Hadirkan Pojok Baca

Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan di kalangan anak-anak usia Sekolah Dasar (SD). Namun, dengan kemajuan teknologi juga datang tantangan baru, salah satunya adalah kecanduan gadget pada anak-anak usia SD.

Untuk memerangi tren kecanduan gadget yang melanda sebagian besar siswa pasca pandemi COVID-19, Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) hadir berikan solusi dengan gelar Sosialisasi Membangun Siswa Cerdas dan Berkarakter dengan Program Literasi  Studi Tokoh Islam di SD Muhammadiyah Kasiyan Kabupaten Jember pada Sabtu (4/5/2024) yang lalu.

melalui hibah RisetMU PP Muhammadiyah Batch VII Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk membangkitkan semangat literasi di kalangan siswa, Unmuh Jember bersama SD Muhammadiyah Kasiyan berkolaborasi dengan hadirkan program pojok baca di setiap kelas.

Program ini dipimpin oleh Dr. Siti Nursyamsiyah, SS., M.Pd. dan anggota Bapak Hairul Huda, M.Pd.I dari Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam.

Menurutnya, kecanduan gadget pada anak usia SD menjadi perhatian serius bagi para orang tua dan pendidik. Hal ini bukanlah sekadar masalah bermain-main dengan perangkat elektronik, tetapi juga berdampak pada perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak. Ketergantungan pada gadget dapat mengganggu pola tidur, menurunkan kemampuan konsentrasi, dan bahkan menghambat interaksi sosial di dunia nyata.

"Tujuan utamanya adalah untuk menggeser minat mereka dari gadget ke dunia literasi," ungkapnya.

Bantuan yang berupa sarana literasi berupa rak buku, buku Pelajaran, buku cerita anak-anak dan buku tokoh-tokoh Islam.

Selain bantuan sarana, sosialisasi dan pendampingan pada siswa siswi dilakukan untuk membangkitkan minat berliterasi dan mengetahui tata cara lietrasi yang benar.

Salah satu siswa, Yusuf dari kelas 4, mengungkapkan bahwa pojok baca di kelas telah menambah pengetahuan mereka.

Selain itu, Alisa dari kelas 5 menyatakan bahwa membaca membuka pintu ide-ide baru. Mereka berdua mengajak teman-temannya untuk aktif mengunjungi pojok baca setiap hari.

Demi memberikan dampak yang lebih untuk meningkatkan literasi. Setiap pembelajaran, siswa dialokasikan waktu 15 menit untuk membaca. Pojok baca telah menjadi sarana untuk meningkatkan literasi, baik selama pembelajaran maupun saat istirahat.

Search