Tidak menjadi persoalan karena bagaimanapun juga segala sesuatu yang menjadi keterbatasan harus menjadi keunggulan dan peluang, ungkap Dr Emy Kholifah saat penerjunan KKN Gelombang 2 Universitas Muhammadiyah Jember melalui Zoom meeting, Senin, (16/7/2021)

Kepada 782 mahasiswa yang mengikuti KKN pada gelombang ini, Wakil Rektor I tersebut menjelaskan bahwa pelaksanaan KKN pada saat situasi Covid-19 para mahasiswa harus bisa mengembangkan diri melalui teknologi yang memungkinkan untuk diupayakan. “Harus tetap semangat meskipun pada saat penerjunan tak bisa dilakukan dengan berkumpul secara serentak di kampus seperti biasanya.”

Dilaksanakan sejak 16 Agustus 2021 sampai 16 September 2021 mendatang, KKN kali ini, lanjutnya, merealisasikan kerja sama dengan dunia industry dengan tema "UMKM Goes Digital with UM Jember". Maka dari itu, kewajiban dan peran Bapak atau Ibu pendamping untuk mengawal peserta KKN sangat besar. Aktivitas pengabdian tak hanya mengawal atau membina di dunia industry saja tetapi juga banyak hal pada bidang lain, ungkapnya.

Dalam implementasinya, segala bidang ilmu dapat diterapkan ketika mengabdi kepada masyarakat. “Seperti contoh mahasiswa Fakultas Hukum bisa berperan membantu dalam hal legalitas usaha atau mengatasi perselisihan usaha.” Karena tidak ada manfaatnya sama sekali apabila seseorang mempunyai ilmu tetapi tidak diimplementasikan atau tidak dibagikan kepada masyarakat, “Ibarat lampu, mencerahkan semua orang yang mendekat kepada kita.”

Ketika menerapkan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat, ikhlas merupakan sifat yang wajib dimiliki agar pengabdian yang dilakukan berefek pada amal jariyah kita. Sehingga dalam pelaksanaan KKN, tak hanya pada bidang sosial saja namun tidak menutup kemungkinan, eksplorasi sosial atau bahkan alam juga bisa dilakukan. Dampak dari situasi Covid-19 seperti sekarang ini tentunya menimbulkan permasalahan sosial yang mana peran mahasiswa KKN diperlukan. “Hal tersebut merupakan salah satu bentuk menuju KKN sukses.”